top of page

Awal Mula Parfum Ditemukan

Updated: Feb 15, 2023

Awal Mula Parfum - Siapa di sini yang sehari-harinya selalu pakai parfum? Pokoknya, setelah mandi dan sebelum keluar rumah untuk beraktivitas, wajib menyemprot wewangian ke seluruh badan.


Parfum sendiri terdiri dari lima tingkatan dengan ketahanan yang berbeda-beda yaitu Extrait de Parfume, Eau de Parfume (EDP), Eau de Toilette (EDT), Eau de Cologne (EDC), dan Eau Fraiche. Ketahanan ini berasal dari konsentrat alkohol yang terkandung dalam parfum selama proses pembuatan parfum. Ketahanan paling lama dipegang Extrait de Parfume yang memiliki kandungan alkohol hingga 40%, tidak heran jika Extrait de Parfume merupakan jenis yang paling mahal. Sementara itu, ketahanan paling rendah dimiliki Eau Fraiche yang paling murah dengan kandungan alkohol hanya berkisar 1%-3%.





Menurut data International Fragrance Assosiation, saat ini terdapat 62.131 merek parfum yang terdaftar dan lolos seleksi di organisasi tersebut, jumlah tersebut akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Jumlah yang fantastis bukan? Berbicara tentang cairan wewangian satu ini, sebenarnya apa itu parfum?


Kata parfum berasal dari bahasa Latin, “per” yang berarti thorough (menyeluruh atau melalui) dan “fumus” yang berarti smoke (asap). Orang-orang Prancis kemudian memberi nama “perfume” untuk aroma yang dihasilkan dari pembakaran dupa. Memang bentuk pertama parfum merupakan dupa yang pertama kali dibuat oleh Mesopotamia sekitar 4000 tahun yang lalu. Ada berbagai teori tentang asal-muasal parfum, tetapi yang paling umum Mesopotamia, Persia, dan Mesir sama-sama disebutkan sebagai pencipta parfum pertama di dunia. Tokoh pembuat parfum paling tua yang tercatat adalah seorang perempuan bernama Tapputi. Nama perempuan ini muncul pada sebuah prasasti kuno sebagai seorang peramu parfum di Mesopotamia sekitar 2000 tahun sebelum masehi. Taputti menyuling sari bunga dan ramuan lain hingga menghasilkan minyak beraroma wangi.

Di Mesir sendiri, hampir 4000 tahun yang lalu, orang-orang menggunakan wewangian untuk beragam kebutuhan, mulai dari upacara keagamaan hingga persiapan pemakaman, dan bahkan pakaian sehari-hari. Parfum dianggap keringat Ra, sang dewa matahari, dan karena itu dianggap sebagai atribut suci. Orang Mesir bahkan memiliki dewa parfum bernama Nefertum yang mengenakan gaun kepala yang terbuat dari bunga lili air (Lily in the Valley), yang merupakan salah satu bahan parfum paling umum saat ini. Orang Persia juga merupakan pengagum parfum dimana parfum sering digunakan sebagai simbol status politik. Perlahan tapi pasti, parfum pun mulai menyebar ke seluruh dunia dan meraih pamornya sendiri.


Selama abad ketujuh belas, parfum meraih kesuksesan besar, terutama di Prancis. Parfum kala itu digunakan sebagai wewangian untuk menutupi bau badan yang tidak sedap. Sementara di Inggris, parfum digunakan secara luas selama pemerintahan Henry VIII dan Ratu Elizabeth I. Seluruh tempat umum diberi wewangian selama pemerintahan sang Ratu karena beliau tidak bisa mentoleransi bau yang tidak sedap.

Pada awal abad ke-18, seorang tukang cukur Italia di Kota Koln, Jerman, menemukan Eau de cologne. Nama asli racikan wewangian ini adalah “Aqua Admirabilis” (Air yang Mengagumkan). Cologne sangat dipuji oleh Napoleon dan pertama kali dijual sebagai wewangian dengan nama 4711. Hingga kini masih menjadi wewangian tertua di dunia yang terus diproduksi.

Arti dan status parfum berkembang secara berbeda di berbagai negara sehingga ada banyak jenis wewangian yang dianggap parfum jauh sebelum parfum modern pertama diperkenalkan. Bangsa Hungaria yang akhirnya memperkenalkan parfum sebagai wewangian modern, terbuat dari minyak esensial harum yang dicampur dalam larutan alkohol. Parfum pertama yang dibuat untuk penggunaan pribadi eksklusif adalah untuk Ratu Elizabeth dari Hungaria dan dikenal di seluruh Eropa sebagai Air Hungaria. Aromanya didominasi oleh bahan alami seperti rosemary dan thyme.

Seperti halnya industri dan seni, sejarah parfum mengalami perubahan besar pada abad kesembilan belas. Perubahan selera dan perkembangan teknologi kimia menjadi dasar parfum modern. Saat ini, komposisi parfum sangat kompleks, terdiri dari banyak bahan kimia alami dan sintetis, sering disebut sebagai “notes” atau “overtones”. Notes terdiri dari tiga macam, top notes yang pertama kali tercium, middle notes yang mulai muncul setelah beberapa saat dan base note yang merupakan aroma yang tetap menempel meski parfum sudah kering di kulit. Tidak hanya bahan sintetis, komponen alami termasuk ekstrak bunga, daun, akar, dan buah juga umum digunakan dalam pembuatan parfum. Chanel No5 adalah parfum pertama yang diracik dengan menerapkan prinsip kimia modern dan pertama mengandung sintetis.

Kamu tertarik untuk berkenalan lebih lanjut tentang parfum? Atau mungkin tertarik ingin belajar meracik parfum sendiri? Yuk ikut perfume workshop Jakarta dari Klei Studio. Dengan mengikuti workshop ini, kamu berkesempatan untuk membawa pulang parfum hasil racikan sendiri. Menarik banget bukan? Yuk, buruan daftar perfumery workshop sekarang!




177 views0 comments
bottom of page